Satu minggu menjelang hari Raya Idul Fitri jalan baru di depan kampus IPDN sudah mulai dipergunakan secara resmi dengan memasang rambu-rambu baru. Jalan itu digunakan oleh kendaraan yang akan menuju ke Sumedang dan tembus hingga pangkalan Damri. Namun, perubahan jalur di Jalan Raya Jatinangor ini tidak tersosialisasi dengan baik karena masih banyak kendaraan yang tidak mematuhinya. Mengenai sosialisasi ini, Yong Tunaryo, Ketua Unit Lalu Lintas Jatinangor mengatakan, “Kami biarkan rambu-rambu itu dilihat orang, artinya tetap menegakkan tetapi tidak melaksanakan. Jika ada yang masuk kita hentikan tegur, tegur, dan tegur dan sekarang sudah masuk pada bulan penindakan.”
Sementara jalan yang biasa digunakan hanya boleh digunakan untuk angkutan umum pada pukul 06.00 sampai 15.00 WIB. Tetapi lewat dari jam 15.00 masih saja ada angkutan umum yang melewati jalan itu. Hal itu dimaklumi oleh Yong yang ditemui di Pos Polisi Jatinangor, ia mengatakan, “Kalau tidak terlalu menganggu arus masih bisa ditoleransi. Tetapi kembali pada kesadaran masing-masing pengguna jalan. Kalau menerobos-menerobos saja kemudian menunggu petugas lengah, bisa saja. Itu berarti kembali kepada kepribadiannya masing-masing, apakah mau tertib atau tidak.”
Perubahan jalur yang ditentukan oleh Bina Marga dan Dinas Perhubungan ini bertujuan untuk mengurangi beban dari ruas pangkalan Damri sampai IPDN dan mengurangi intensitas volume kendaraan di sekitar Toserba Griya dan Jatinangor Town Square. Dengan adanya perubahan jalur ini kemacetan di Jalan Raya Jatinangor sedikit berkurang.
Perubahan jalur ini juga merupakan salah satu rencana dari Dinas Perhubungan dalam melakukan pelebaran jalan di Jatinangor. “Sejak jalur baru dari IPDN sampai Pangdam dibuat, ada rencana langsung membuat jalan ke Unpad dan keluar dari Cikuda. Ke depan diupayakan menjadi dua jalur,” tutur Yong. (Fauzul Aziza Ichsani 2101 1006 0208)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar